Looking for a traditional restaurant near Adi Sutjipto Airport? Please come to Disawa Pawon. A resto with a good taste, beautiful view, fresh air, and quiet enough.
Okay, tiga bulan sudah kegiatan belajar mengajar di sekolah terlampaui. Sudah mulai penat sodara-sodara. Dan demi kesehatan jiwa, akhirnya saya putuskan untuk menerima ajakan teman-teman Blogger berwisata kuliner di seputaran Jogja. Tapi.. Saya nggak mau yang biasa aja. Pengen yang unik, syahdu, dan pastinya makanannya enak dong! Hmm. Apa ya? Gimana kalau sate lilit yang ala Bali itu? Ya maulah! Di mana nyarinya? Disawa Pawon Jogja aja!
Mengikuti arahan dari gMaps tercinta, ternyata saya mblasuk (baca: nyasar) pemirsa. Tulisan DISAWA PAWON yang tersembunyi membuat saya harus putar balik. Jadi, dari ring road timur itu, kita masuk jalan Tajem. Ikutin terus sampai nanti ada pertigaan, ambil kanan, ambil kiri, ambil kanan, ambil kiri. Hahaha bingung ya. Lebih enaknya tak kasih map-nya aja ya!
Kalau dari rumah Srandakan, memang cukup jauh. Ditempuh sekitar 1,5 jam lah. Tapi worth it banget kok. Suasananya santai. Adem. “Ndeso banget”, karena memang dijadikan embrio sebagai Desa Wisata. Sampingnya sawah. Untuk menuju resto-nya juga lewat setapak kecil yang di sawah itu lho, kalau orang Jogja menyebutnya “galengan”. Memang sih dari Srandakan bisa PP sampai 3 jam. Tapi dari Adi Sutjipto cuma 20 menit (sekitar 10 km) saja kok. Tinggal cling, sampai dah.
Namanya keren ya? Disawa Pawon. Bahasa mana kira-kira? Kata Pak Budi (pengelola), awalnya tuh namanya DI SAWAH karena resto ini dibangun di tengah persawahan. Pun, resto ini masuk kawasan Desa SAWAHAN LOR. Nah, biar keren dikit, dihilangin huruf H-nya deh jadi DISAWA. Wkwkwk.
Resto yang sudah mulai beroperasi sejak awal Agustus 2018 ini ternyata sudah mulai ramai dikunjungi wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara lho. Gaya ya. Memangnya, se-menarik apa sih? #pasangWajahSongong
PUNYA NILA BUMBU BALI SEBAGAI MENU ANDALAN
Dari sekian menu yang ditawarkan, ada menu andalan nih dari Disawa Pawon : nila bumbu bali. Ciri-cirinya ya, pedes-pedes gitu. Saya kemarin pesan nasi ayam aja (ini satu paket udah ada tahunya, sambalnya, lalapannya, lengkap dah). Sambalnya tu awalnya manis, tapi lama-kelamaan kerasa pedes banget sampai harus pesan minum lagi hahaha (maklum nggak begitu bisa makan pedes). Nasinya dicetak tumpeng gitu, warnanya merah putih. Jan Indonesia banget!
ADA SEGER-SEGERNYA : KELAPA MUDA DISAWA
Lah, di mana-mana ya kelapa muda tuh sama. Seger. Iya sih, emang. Tapi di DISAWA, kelapa-nya tuh di-styling ! Jadi ada tulisan DISAWA-nya itu lho. Lucu banget !
SATE LILIT YANG MANIS DAN GURIH
Sungguh saya kira sate lilit itu daging yang dibungkus dengan lemak tipis. Ternyata bukan hahaha. Sate lilit di sini terbuat dari kelapa muda. Bumbunya pas. Kerasa banget gurih dan manisnya. Hemm. Saya habis duwa ! Mau nambah kok malu sama teman-teman yang lain. Next lah ya!
BISA BUAT BERBANYAK, KAPASITAS MENCAPAI 60 ORANG
Nah, kalau kantor kalian ngadain acara makan-makan, bisa banget reservasi ke DISAWA PAWON. Tempatnya cukup luas, kapasitas 60 orang. Pun, ini masih ada proses pelebaran menuju kapasitas 200 orang agar bisa mengakomodasi jumlah wisatawan Jogja yang begitu banyaknya.
ADA KAMAR MANDI DAN TEMPAT IBADAH
Tidak perlu khawatir bila kalian berasal dari daerah jauh. Bisa numpang salat di sini. Kamar mandi juga dipisah laki-laki dan perempuan. Jadi aman 🙂
DEKAT DENGAN WISATA UMBUL WATU MANTEN DAN BLUE LAGOON
Ah siapa yang tidak tau Blue Lagoon? Umbul yang super jernih dan masih asri di kawasan Sleman itu menawarkan keindahan yang luar biasa. Sepulang dari Blue Lagoon kan laper tuh habis renang-renang, nah kamu bisa langsung cus ke Disawa Pawon untuk makan enak lagi kenyang.
DISEDIAKAN PAKAIAN ADAT JAWA SEBAGAI PROPERTI FOTO
Kebaya, surjan, rok lilit, kesemuanya disediakan oleh restoran sebagai properti bagi yang suka ambil gambar. Ada juga caping, sepeda onthel, wakul, dan padi kering sebagai properti tambahan.
Meskipun menu andalannya Nila Bumbu Bali, DISAWA PAWON menyediakan menu lain yang tak kalah enaknya lho :
Udah pengen belum? Kalau udah, ajakin saya ya! Mau lagi deh ke sana! Apalagi ditraktir kamuuu ~ Hahaha.
Aw, tempate menggoda kie.. menarik dan kebetulan dekat rumahku..
Bila bumbu Bali, hmmmm Selama ini Nila cuman digoreng garing. Jadi penasaran sama rasanya.
Hahaha, kalau aku nggak akan malu kak untuk ambil sate lilit lagi, hehehe