Bismillaaaah… Masya Allah diberi kelonggaran waktu oleh Allah Ta’ala untuk bertemu 2021. Tidak menyangka bisa hidup sejauh ini (halah, kayak berat banget beban hidupnya). Maksudnya blog-nya, hehe. Setelah ratusan purnama off menulis, sepertinya tahun ini perlu mengaktifkan kembali sistem healing yang sudah terkubur (demi bisa waras lagi). Alhamdulillah terima kasih khususnya untuk UNY Community yang sudah berbagi ruang dengan catatanbuguru, huhuhu :’) Continue reading
Category: sastra
Beri Aku Kesempatan, Sekali Lagi
“Risa…”
Sebenarnya semua begitu sederhana. Namun ketika berada di tangan perempuan, terlihat rumit adanya. Hari ini, entah kesekian kali aku memburu mesin waktu. Rasa ini masih sama. Aku-pun masih sama. Berotasi, namun tak bergerak. Aku merasa cukup hanya berdiam pada satu titik. Titik rasaku, yang mencintaimu. Continue reading
Tutupnya Kafe Aita dan Usainya Cerita Kita
“Selanjutnya adalah tahap ideate. Dalam tahap ini, kami meng-explore banyak ide, membuat daftarnya, dan menentukan gagasan terbaik untuk diimplementasikan. Setelah berdiskusi, kami menentukan satu ide terbaik yaitu ….”
Pikiranku seketika buyar. Aku menemukan sosok yang begitu ku kenal sedang berjalan ke arahku. Dia, yang ku cintai, berjalan mendekat ke arahku dengan senyum khasnya. Bersama seorang perempuan. Aku tergagap. Lalu ku ulurkan tangan guna menerima salam kedatangannya. Continue reading
Sebuah Cerita Tentang Rahasia
Nanti, jika aku telah mampu bicara, aku akan katakan semuanya. Nanti, jika mataku tak mampu lagi bersuara, kenanglah aku sebagai jiwa.
Perempuan itu berjalan perlahan di sampingku menyusuri jalanan yang menurun. Kami saling diam. Menghirup udara dalam-dalam. Tanda bahwa masing-masing dari kami sedang menahan beban, namun saling menyimpan. Sore itu indah. Namun senja kali ini, tidak sempurna.
“Jadi, sekarang engkau dekat dengan siapa?” Continue reading
Sebuah Cerita Pendek
Aku terdiam sejenak memandangi pesan darimu. Mungkin pesan terakhir yang kau kirimkan. Pesan terakhir darimu yang -aku berjanji pada diriku sendiri- tidak akan ku balas sampai kapanpun. Aku termenung. Melihat kata pamitmu dengan gaya yang lain.
Aku sedang dekat dengan seorang perempuan. Menurutmu bagaimana? Mohon didoakan ya.