Kalikuning Adventure Park, Simple Track Yang View-nya Nggak Simple

Dok. Pribadi

Agenda yang paling saya tunggu adalah… jeng jeeeng … TRACKING! Sekitar tahun 2009, sesaat sebelum erupsi Merapi, saya bersama teman Kerohanian Islam SMA Negeri 1 Bantul melakukan rihlah atau perjalanan menyusuri Kalikuning. Agendanya semacam ta’aruf dan pengukuhan. Nah, kali ini mendapat kesempatan untuk mengenang kembali (sedih sekaligus seneng) dengan rekan yang berbeda. Ada momen kenalan, jalan bareng, sampai naksir berat. Hmm. Baca sampai akhir ya biar nggak salah paham. Ekeke.

Sebelum memulai mini tracking (saya menyebutnya mini karena jarak tempuhnya pendek), panitia sudah menyiapkan sarapan di Pendopo selatan. Sungguh panitia baik sekali karena menyediakan logistik lebih dari cukup. Pagi itu saya memilih nasi kuning dengan porsi kecil ditambah beberapa lauk dan buah. Mengapa kecil? Karena kalau banyak, nanti bisa muntah di jalan.

Dok. Pak Dukuh

Semuanya kenyang dan melanjutkan persiapan menuju lapangan. Kami olahraga kecil seperti penguluran menggunakan syair (pantun) dipimpin oleh Mas Arif, game lompat batu-bata, dan game bangker (ini nulisnya gimana ya). Intinya, game-nya tuh nyari rekan yang bisa masuk dalam suatu bangker jika ada erupsi. Kalau Mas Arif bilang 7, maka satu tim harus berisi 7 peserta. Jika salah, bakal kena lipstick kayak gini nih…

Dok. Ghifari Albar

Dok. Ghifari Albar

Satu persatu tim berjalan menyusuri track. Pemberhentian pertama di dekat Pendopo. Di sini kami dijelaskan terkait beberapa Flora asli Merapi dan Flora dari hutan daerah lain. Ada Sogo, Puspa, Jambu, Pringapus, dan masih banyak flora yang lain. Kebetulan tim saya dibersamai Pak Arif (kaos hijau).

Dok. Pribadi

Mampir foto dulu (Dok.Pribadi)

Track pertama masih landai dengan track berbatu yang direkatkan dengan semen. Berhubung satu tim ada yang dari komunitas PPJB (lupa kepanjangannya, intinya pengamat burung hehe), jadi selama perjalanan sering berhenti sejenak untuk mengamati burung. Yang saya heran adalah, kok bisa-bisanya lihat padahal kecil dan jauh. Ya meski mas-masnya sudah nunjuk-nunjuk letak Perling atau Betet, saya tetap tidak bisa melihatnya.

Mas Janu anggota PPJB nunjuk Perling (Dok. Pribadi)

Agak ke bawah sedikit, kami disuguhi jembatan rusak akibat erupsi dan pemandangan yang selalu masya Allah. Di samping jembatan dipasang beberapa kamera monokuler untuk mengamati Perling. Ada juga kamera binokuler. Berhubung postur saya pendek, saya urung mencobanya. Nyesel sih iya, tapi saya yakin suatu saat nanti saya akan kembali ke sana untuk mencoba kamera dua-duanya #tsah.

Jembatan (Dok. Pribadi)

Kamera Monokuler (Dok. Pribadi)

Dok. Afrizal

Setelah mengamati Perling dan beberapa burung lain, kami melanjutkan perjalanan melalui track yang hijau segar. Sekeliling track-area ditumbuhi pohon, rumput, dan ilalang. Terkadang juga melewati sungai yang airnya sungguh dingin. Bahkan adek kita Bre (peserta paling kecil) malah mandi lama di sungai. Dek, nggak kedinginan dek? Track yang dilalui beberapa ada yang sempit. Cukup landai dengan sesekali tanjakan. Ya, di sini saya mulai naksir. Tapi belum berat.

Dok. Pribadi

Berjalan di belakang Annisa (Dok. Pribadi)

Sesekali tanjakan (Dok. Pribadi)

Di antara semak-semak (Dok. Pribadi)

Menuju Umbul Wadon dan Umbul Lanang (Dok. Pribadi)

Jadi, di Kalikuning Adventure Park ini ada dua umbul: Umbul Wadon dan Umbul Lanang. Keduanya sebagai sumber kehidupan bagi warga sekitar bahkan didistribusikan sampai ke kota Yogyakarta. Sebelum disalurkan, pastinya distrerilisasi dahulu. Mumpung ada dataran di atas Umbul Wadon, yuk leren ngopi-ngopi dulu….

Masak Air (Dok. Pribadi)

Bre mandi di sungai (Dok. Ghifari)

Leren dulu (Dok. Asyrofi)

Acara selanjutnya penutupan dan tracking yang nanjaknya supeeeeeeeer ngagetin. Yang awalnya landai jadi nanjak nggak berhenti-berhenti. Alhamdulillah masih dikasih kuat. Dan siapa sih yang nggak naksir sama hijaunya Kalikuning. Yang nggak pengen tetep stay dan memandang langit yang biru, pegunungan yang hijau, dan sungai yang jernih dalam satu frameFix akhirnya saya naksir berat dengan tempat ini.

Perjalanan diakhiri dengan menatap Merapi dari dekat sambil menyantap tahu bacem yang manis. Terima kasih Kalikuning Adventure Park! Semoga besok track-nya dipanjangin lagi. Hei kamu, mau nggak tak ajak ke situ? Pada akhirnya, sedikit pesan untuk pengelola: mohon memperbanyak spot untuk istirahat dan tempat sampah. See yaaa!

Dok Michael Richard

Dok. Pribadi

Recent search terms:

pemdas catatan buguru com, file header p

One thought on “Kalikuning Adventure Park, Simple Track Yang View-nya Nggak Simple

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.